Rabu, 31 Agustus 2016

PERJALANAN YANG PENUH ONAK DAN DURI






PERJALANAN  YANG PENUH ONAK DAN DURI

Siapa sangka  nasib sebagai guru akhirnya saya dapatkan, walau hanya menjadi guru terpencil dikawasan gunung bungkuk, dengan masyarakat yang serba ketinggalan pada saat itu, apa lagi untuk menjadi guru yang serba canggih dengan alat teknologi seperti sekarang ini, oh....sangat jauh dari asa dan angan angan.
saya adalah pemuda kota yang dalam kehidupan sehari-hari bergelimang dengan pernak pernik kehidupan kota, dan alangkah susahnya disaat saya harus beradaptasi dengan masyrakat sekitar gunung pada saat itu, jangan kan untuk melihat TV lampu listrik saja belum ada keberadaannya, jadi bener-bener sangat membuatku hancur dan resah.
Alat transportasi terutama Mobil pada saat itu benar-benar bisa dikatakan barang langka. Hari pertamaku didesa seputaran gunung sangat mencekam, karena kultur budaya sangat jauh berbeda, baik dari segi bahasa maupun kebiasaan sangat jauh berbeda. Pertama kali saya tinggal dikediaman Bapak kepala Sekolah yang merupakan kepala sekaligus merangkap guru kelas 1 samapai dengan kelas 6, Dengan kehadiran saya disekolah tersebut maka sekolah tersebut mempunyai 2 orang guru, dan saya diberi beban tugas oleh pak kepala sekolah ngajar 3 kelas yaitu kelas 1 sampai dengan kelas 3.
Dan ini merupakan tantangan yang sangat luar biasa, karena Murid-murid kelas 1 sampai kelas 3 rata-rata tidak bisa berbahasa Indonesia, Jadi bagi saya merupakan kendala yang sangat mendasar. dan saya menerangkan pelajaran Murid-muridpun tidak mengerrti yang saya sampaiakan, saya menyampaikan merah yang diterima oleh murid-murid kesawah, begitu seterusnya.....
Kelas 1 sampai dengan kelas 3 pulang jam 12 siang, sesampainya dirumah bapak kepala sekolah sayapun ganti baju dan melaksanakan solat zduhur, dan istri bapak Ismail ( nama bapak kepala sekolah ) mempersilahkan saya makan siang, didapaur yang amat sederhana dengan berdinding papan dan beratap seng, karena kebanayakan rumah sekitar gunung bungkuk dibuat Panggung, karena derah ini adalah daerah Zona gempa bumi, sehingga rumah kebanyak panggung dan papan.

Dengan makan bergulai pucuk ubi dan pucuk Paku, yang dicari mamak(panggilan istri pak ismail) dikebun ladangnya, terasa nikmat sekali walaupun serasa bagaimana ya , karena hanya nasi itulah yang sehari-hari saya makan, usai makan saya pun kebrendo ( ruang depan ) duduk sesekali mata saya memandang moyet-moyet yang bergelantungan disamping rumah dan rimbunnya hutan yang ada disekeliling rumah bapak kepala sekolah.
Dan untuk mengisi waktu , tiap sore saya bergabung dengan RISMA( Remaja Islam Masjid ) mengadakan kegiatan keislaman , ngajar anak-anak TPQ disurau yang berada diujung dusun tempat saya tinggal, sesekali kegiatan Risma mengadakan Bola voly dengan lapangan yang sangat-sangat sederhana.
Sorepun telah menjelang, dan saya pulang kerumah bapak kepala sekolah, sesampai dirumah saya langsung ambil Handuk sabun dan sikat gigi dan langsung menuju kelembah yang berjarak lebih kurang 500 M dari rumah pak Ismail, dengan perasaan yang was was karena situasinya ditengah-tengah hutan, dan hanya ditemani Moyet-moyet yang sesekali seakan ngajak bercanda.... hmmm sangat menegangkan.
Sesekali orang-orang dusun melintas pulang dari kebun karena waktu benar-benar telah senja, sesampainya habis mandi sayapun bersiap-siap menuju keSurau untuk melaksanakan solat Magrib berjamaah dengan masyarakat dan para Risma. Sepulang dari Surau saya langsung di panggil mamak untuk makan malam, dan kita pun kumpul dengan pak Ismail dan ketiga Anaknya dua laki-laki dan satu perempuan, dengan perasaan yang haru, mamak dan pak ismail menawarkan agar saya nambah nasi dan gulainya...ayok ambil gulainya, gulai malam itu pucuk ubi dan Rimbang disayur bening dan sambal ikan kecil-kecil.
Sesudah makan saya kebrendo untuk menemui anak-anak yang akan ngaji Quran sesudah Magrib, hari demi hari saya jalani kehidupan ini, dan samapailah saya pada bulan ke tiga, genap sudah tiga bulan saya berada dirumah bapak kepala sekolah... sungguh tiada kusangka bahwa Rumah bapak ismail adalah rumah Tua dan masih dalam sengketa anatara kakak mamak (istri pak ismail) , dan sepertinya kakak mamak, sebut saja namanya Burhan tidak suka dengan keberadaan saya tinggal dirumah pak ismail, bahkan disiang hari selepas saya pulang dari sekolah ngajar, disaat saya sedang duduk dibrendo pak burhan sering mengancam saya tanpa ada kejelasan masalah , begitu yang saya alami sendirian tanpa ada orang yang tau, dan saya juga tidak menceritakan hal pak burhan yang sering mengancam saya kepada pak Ismail.
Puncak dari kemarahan pak Burhan pada malam itu, selepas saya mengajar TPQ sesudah magrib dan saya mau pergi kesurau untuk solat isya, pas saya sedang menuruni tangga rumah pak ismail dengan memakai kain Sarung ternyata dibawah sudah menunggu pak Burhan dangan sebilah goloknya, dengan mendorong saya dan memaki-maki saya dan sayapun langsung tersungkur dan saya jalan mundur samabil manjat tangga setapak demi setapak dan pak burhan juga ngejar saya......ooo Tuhan sesamapainya diatas rumah saya lang sung berteriak bapaaaaaak dan saya langsung lari menuju kamar pak ismail....bapakkk.... dan pak Burhan juga langsung ngejar saya... dan saya juga mau dibunuhnya didepan pak Islmail,,,, tanpa ada saya tau permasalahannya.... dan pak ismail juga hanya bilang kau sudah Gila... apa apaan ini,... bentak pak ismail keluar!!!! pak Burhan juga keluar.

Dan saya semakin takut dan saya juga tidak berani keluar kamar pak ismail.... sambil saya menangis saya tanya pak Ismail sebenarnya masalahnya apa ya pak.... saya bener-benar tidak tau, ah sudah kata pak ismail dia hanya orang gila saja. Jam sebelas malampun saya diantar pak ismail kekamar saya, sesampai dikamar saya bersimpuh dilantai papan oh Tuhan kenapa semua begini, Ya Alloh saya pengen pulang ya Alloh saya tidakkuat menjalani ini. Disaat saya sedang menangis terbukalah pintu kamar saya...ternyata mamak yang datang, apa bener Burhan tadi mau membunuhmu, dengan jawaban yang terbata-bata saya jawab iya mak ?? dan saya pun tanya sebenarnya masalahnya apa ...masalahnya sebenarnya Burhan ingin rumah tua ini dibagi dua, tetapi kenapa kamu yang malah menjadi sasarannya.
Keesokan harinya berita tentang pak Burhan mau Membunuh guru  tersiar keseluruh dusun bahkan sampai dusun tetangga pun mendengarnya, dengan aparat kelurahan dan pak kepala Dusun Akhirnya saya dipindahkan kerumah Tua yang kosong yang memang sudah lima tahun lebih tidak perpenghuni, dengan kerja sama masyarakat ikut membersihkan rumah dan ada yang membuat tungku dan tempat masak, dan ada yang membawa beras, sayuran mentah , mangkuk piring , sendok  pemberian dari ibu-ibu didusun.
Dengan perasaan takut saya mulai tinggal dirumah Tua dan sudah tidak bersama dengan pak ismail, sebagai seorang guru yang memang ditugasi mengajar Tiga kelas , saya tidak pernah absen dari Mengajar disekolah tersebut, hari demi hari saya mulai belajar bahasa dusun dengan anak-anak Murid semisal bimbel bahasa dusun dengan murid-murid, dan akhirnya saya sedikit-demi sedikit mulai bisa berbahasa dusun walau sering diajari  dan dipleset-plesetkan dengan kata-kata yang lain.
Dan disaat saya kesekolah rumahpun tidak saya kunci dan memang dusun tersebut sepertinya aman tidak ada pencuri, sepulang saya dari sekolah saya kaget didapur dimeja papan sudah tersedia sayur dan nasi yang sudah mateng dimasak, dan saya pun kaget , bisik dalam hati siapa lah yang telah memasak ini, dan keadaan seperti ini tidak hanya satu atau dua hari bahkan hampir tiap hari, rupanya selidik punya selidik yang masak tiap hari adalah teman-teman Risma dan Rismawati, yang mereka sangat sayang pada saya yang tinggal di Negeri Rantau seorang diri.
Tiga bulan berjalan sudah, saya menunggu Rumah Tua itu.... dan saya juga tidak lupa melaksanakan sholat Tahajut setiap malam, tiada malam berlalu tanpa solat tahajut, sebelum senja menjelang saya sudah mengambil air dilembah dengan memakai drigen air untuk persediaan air minum ,masak dan berwudhu pada malam hari, karena dibelakang rumah Tua memang tidak ada sumur yang ada hanya hutan dan gelantungan moyet-moyet setiap harinya, badanpun semakin kurus dan cekung mata bagi orang yang memandangnya.
Dengan menapaki jalan yang penuh tanah merah dan becek disaat hujan saya pun tidak memakai sepatu berangkatnya, sepatu saya masukan kedalam plastik sambil membawa tas yang berisi buku pelajaran, dua puluh menit saya sudah sampai kesekolah, yang terbuat dari papan dan dinding-dindingnya pun yang sudah rapuh, membuat kambing-kambing dengan leluasa bebas masuk kekelas, bahkan kambingpun pada tidur dibangku dan dimeja, dengan perasaan yang entah bagaimana yang saya rasakan saya bersihkan kelas yang penuh dengan kotoran kambing dan kencing kambing, dengan dibantu beberapa murid yang sudah berangkat pagi tanpa alas kaki atau sepatu dengan pakaian baju seadanya, jam menunjukan pukul 7.30 bel yang terbuat dari roda sepeda pun saya pukul dua kali pertanda masuk, dengan mengajar Tiga kelas pun mulai saya kerjakan , dan bila materi kelas tiga  terlalu sulit diterima anak sehingga makan waktu, maka anak kelas tiga yang pintar saya suruh ngajar dikelas satu.
Tanpa terdengar suara ada tamu masuk kelokasi sekolah, saya dipanggil kepala sekolah pak ismail, yang menyampaikan ada tamu Pengawas sekolah mau bertemu dengan saya, dan sayapun menemui pengawas sekolah yang datang pada saat itu. Dan pengawas sekolah sebut saja namanya Tarmidzi, menanyakan apa kabar nya pak, omong-omong katanya guru baru ya ? tinggal dimana, disini enak tidak , aman tidak dari gangguan orang-orang, dengan pertanyaan yang bertubi-tubi dan sayapun tidak menjawab pertanyaan pengawas sekolah, sehingga pak tarmidzi bilang ditanya ko diam saja pak, kenapa pak , ada apa,  apa yang terjadi,  dan tanpa terasa air mata sayapun mengalir deras dan terus mengalir terus, maka pengawas semakin heran ada apa ini ...kamu diapakan didesa ini...pak? wah gawat ini maka dengan tangis terisak-isak saya tidak bisa menjelaskan semuanya, sehingga pengawas bertanya kepada pak ismail... ada apa ini kenapa guru baru ditanya malah menangis tanpa menjawab, akhirnya pak ismail pun berkata dua bulan yang lalu, guru baru itu mau dibunuh oleh saudara iparku, kenapa tidak melaporkan kepolisi atau kekantor dinas wah ini jelas bapak ismail sudah salah, bapak ismail tidak bisa melindungi guru baru itu.
Bapak ismail pun hanya terdiam dan diam, dengan kemarahan bapak pengawas dan menyalahkan kenapa bapak tidak melaporakan kejadian ini kepada polisi dan dinas terkait....sedang kejadian ini sudah berlangsung dua bulan yang lalu, maka pandangan pak pengawas langsung tertuju pada saya sambil berkata "ya sudah sekarang kamu siap-siap ikut saya , Kamu pindah saja dari sekolah ini dan dusun ini, dari pada diri kamu terancam disini sedang kamu anak KORPRI,  kamu anak Negara jadi tidak boleh ada yang semena-mena dengan kamu kata pak pengawas.
Sekarang kamu pulang kemas-kemasi seluruh baju-bajumu , kamu ikut saya, kamu saya titipkan dulu disekolah Kecamatan, dan sambil menunggu proses SK Kepindahanmu dan mengenai tempat tinggalnya kamu tinggal rumah saya saja, dan tanpa pikir panjang sayapun masuk kelas pamitan sama anak-anak kelas satu, dua dan tiga, kalau saya mau pindah sekolah, dan anak-anakpun langsung berhamburan menangis sambil mendekap saya,.. bapak jangan pindah pak, bapak jangan pergi pak, nanti kita-kita dengan siapa pak yang mengajar, dan saya pun larut dalam tangisan dan dekapan anak-anak murid yang pada menangis, bapak ismail hanya menatap saya dan anak-anak yang saling berdekapan, dan rasa tak kuasa saya pun berkata lagi " Maafkan bapak ya nak ? maafkan bapak , bapak tidak bisa menemani kalian sampai tamat disekolah ini, dan saya pun bersalaman dengan pak ismail, sambil berkata maafkan saya pak.
Akhirnya saya pun dianter bapak pengawas dengan naek motornya menelusuri jalan tanah merah menuju rumah Tua yang saya tempati, sampainya saya dirumah saya langsung  masukan baju-baju ke tas, sementara pak pengawas nunggu di brendo sambil lihat-lihat sekitar rumah yang memang hutan, sesekali menatap kebawah rumah yang disana ada kambing peliharaan yang mempunyai rumah Tua. jadi memang rumah yang saya tempati bawahnya untuk kandang kambing.
Selesai kemas-kemas akhirnya saya turun tangga dan pamitan dengan pak Iwan yang punya rumah tua , kalau saya mau pindah ngajar dikecamatan , jadi maafkan saya pak bila ada kesalahan. Dan pak Iwan rupanya kaget, dan tiada menuga bila saya mau meninggalkan dusun dan sekolah yang ada didusunnya secepat itu, Tanpa ada waktu untuk menjelaskan semunya saya langsung pamit dan langsung menuju motor pak pengawas yang memang sudah dihidupkan mesinnya.

Akhirnya saya dan pengawas sekolahpun berangkat menuju ke Kecamatan, tempat kantor Pengawas setiap harinya bekerja, Dan tampak teman-teman pengawas dikantorpun banyak, dan mereka ada yang menghampiri saya dan menanyakan keberadaan saya, karena pak Tarmidzi sudah menceritakan kepada teman-teman sesama pengawas tentang hal ikhwal peristiwa yang saya alami di Dusun dikawasan kaki Gunung.itu.
Ke Esokan harinya beberapa pengawas sekolah kecamatan melaporkan kedinas Kabupaten, tanpa sepengetahuan saya. pembicaraanpun terjadi antara pengawas dengan kepala dinas pendidikan kabupaten tentang percobaan pembinuhan kepada Guru baru dikawasan kaki gunung. dan Menurut kabarnya tidak selang dari laporan pengawas ke Kabupaten, akhirnya pak Ismail di panggil Kepala Dinas untuk dimintai Keterangan seputar Percobaan Pembuuhan yang dilakukan oleh adik ipar pak ismail atau bapak Kepala sekolah.
Dan karena pak ismail tidak bertindak dan seakan akan mau menghilangkan peristiwa itu, kalau tidak diketahui, maka pak Ismail diberi hukuman pencopotan dari jabatan Kepala sekolahnya. dan kepala sekolah yang ada dikaki gunung akan diberikan kepada guru yang lain didinas tersebut.
Pergantian kepala sekolahpun terjadi di MIS Pondok Kubang  tersebut, dengan digantikannya pak ismail dengan yang lain maka menuai protes dari semua anak-anak pak ismail, terutama dari anak-anaknya yang sudah berkeluarga, dan mereka semakin menyalahkan Guru baru itu. Dan mereka mengatakan dengan geram pak Ismail diganti gara-gara guru baru itu.
Maka dengan serta merta mereka mencari guru baru itu dan bertemu dengan guru baru tersebut, maka terjadilah pertengkaran hebat antara guru baru tersebut dengan semua anak-anak pak ismail. dan mereka mengatakan " Ayah dipecat semua gara-gara kamu" maka sang guru baru menjawab....Hai kamu -kamu jangan menyalahkan saya, salahkan saudara mamak, bukan salah saya, Coba seandainya kamu jadi saya apa yang akan kamulakukan", ungkap guru baru tersebut. Akhirnya pertengkaran pun berhenti dengan menghindarnya guru baru tersebut.

GURU BARU PINDAH KE DESA PEKIK NYARING BENGKULU UTARA
Kepindahan guru baru ke Kecamatan sangat mengemparkan seluruh masyarakat kaki gunung bungkuk, karena guru yang selama ini dinanti-nanti akhirnya lepas dengan adanya ulah adik ipar pak Ismail, Suasana sekolah dikaki gunung bungkuk kembali sepi dan Murid-murid pun merasa kehilangan sekali dengan sosok guru baru yang sangat ramah itu.
Pada hari setelah guru baru pindah ke Kecamatan anak-anak banyak yang tidak masuk sekolah, terutama kelas satu, dua dan Tiga. Hanya terlihat beberapa anak kelas enam yang lagi asyik bermain tanpa mengetahui apa yang terjadi disekolahnya. Sementara panas dan angin menyapu debu yang ada dihalaman sekolah dikaki gunung tersebut, tampak terlihat dinding sekolah yang sudah rapuh karena papan sudah termakan Usia. Mataharipun mulai tergelincir kearah barat menambah sepinya halaman sekolah dikaki gunung tersebut.
Sementara guru baru tinggal di rumah salah seorang warga di desa pekik nyaring kecamatan Pondok Kelapa bengkulu Utara dan tinggal ditempat bapak Kepala Urusan Agama (KUA) dan mengajar di Madrsah Ibtidaiyah Talang Pauh Bengkulu Utara, Untuk dapat tinggal di dusun tersebut tidak mudah tentunya, guru baru tersebut harus bersosialisasi  dengan warga masyarakat sekitar rumah ia tinggal, dalam benak hati guru baru cara yang paling Mudah adalah melalui kegiatan Masjid, dan memang sosok guru baru ini memang sangat kental dengan jiwa religius.
Kegiatan suasana di masjid memang sangat lah ramai, terkadang ada pengajian ibu-ibu majelis taklim, dan kegiatan solat lima waktu, guru baru tersebut terkadang juga yang menjadi Muazin dan sekaligus menjadi Imam dimasjid tersebut. Kegiatan malam sesudah sholat isya di isi dengan latihan seni Baca al-quran dengan seluruh risma dan rismawatinya dan juga risma-risma masjid sekitar.
Rumah yang ditempati guru baru adalah rumah Kepala KUA( Kantor Urusan Agama ) yang mempunyai empat anak yang masih usia sekolah dasar, dan guru baru tersebut juga mengajar ngaji anak-anak bapak kepala KUA, dan setiap hari guru baru tersebut pergi ke Madrsah Ibtidaiyah dengan mengayuh sepeda samapai keMadrsah.
Dan pada saat itu Madrasah hanya mempunyai dua orang guru perempuan, Ibu Zalwida Anis sebagai kepala Madrasah dan Ibu Juhaini, BA sebagai guru . Dengan kehadiran guru baru maka madrsah mempunyai  tiga orang guru, dan masing-masing guru memegang dua kelas.
Bila mana saya perhatikan Madrasah tersebut memang sudah lama berdiri tapi keberadaannya sangat memprihatinkan saat itu, gedungnya pun hampir sama dengan Madrsah yang ada di Desa Pondok Kubang, sangat-sangat memprihatinkan, dan murid-muridnya juga tidak jauh beda nasibnya .
Dan murid-muridnya juga sangat bisa dihitung dengan jari.Namun tekad guru baru tetap berkobar dan membara untuk mendidik anak-anak Negeri.
Apapun keberadaannya pendidikan harus ditegak kan dan anak-anak negeri harus bangkit dan maju...
Maka inovasi-inovasi pun diterapkan untuk membuat terobosan agar Madrsah bisa diminati oleh masyrakat setempat. karena yang selama ini guru baru dengar,,,yang sekolah di Madrsah hanya anak-anaknya orang Miskin yang tidak mempunyai biaya.sehingga pendidikan diMadrsah serasa berjalan ditempat. Dengan adanya program-program guru baru maka diadakan Upacara setiap hari senin, dan diadakan kegiatan Ekstrakurikuler Pramuka, dan diadakan Senam Jasmani setiap hari Jumat dan diadakan kelompok paduan suara untuk lagu-lagu Nasional dan Daerah.

Karena selama ini siswa Madrasah tidak mengenal  semuanya sehingga untuk menyanyi lagu Nasionalpun tidak bisa, dan sebagai contoh menyanyikan lagu Garuda Pancasilapun syairnya salah-salah dan sangat lucu sekali.
Dan kerja keras dari guru barupun membuahkan hasil, murid-murid Madrasah didesanyapun semakin mempunyai percaya diri, dan tidak malu bila disejajarkan dengan murid-murid sekolah lain,dan alhasil Madrsah pun untuk tahun ajaran baru mendapat sambutan dari Masyarakat, dan masyarakat juga semakin percaya untuk menyekolahkan di Madrasah.
Seiring dengan berjalannya Waktu guru baru pun semakin dikenal didesa-desa sekitar dan untuk bahan topik perbincangan masyarakat didesa Talang Pauh dan sekitarnya. Karena keberadaan guru Madrsah memang sangat ditunggu-tunggu oleh masyarakat desa Talang Pauh. Biarpun demikian guru baru sangat dikenal oleh masyarakat tapi guru baru tetap rendah hati, dan tetap ramah dan sopan kepada setiap Warga. Karena guru baru tetap berpegang teguh " Dimana Bumi dipijak disitu Langit dijunjung" walau pepatah ini sudah tergolong hampir punah, tetapi guru baru tetap meyakini dimana kita berada kita harus mengikuti tata cara dan kultur budaya dimana kita tinggal.
Dan jadwalpun sanagat padat guru baru tersebut, setelah pulang dari mengajar di Madrasahpun didesa pekik nyaring juga membimbing ibu-ibu dalam majelis Tak'lim, satu minggu dilaksanakan dua kali pengajian ibu-ibu didesa pekik nyaring. dan membuat program-program untuk para remaja Islam masjid, diantaranya melaksanakan kegiatan membrantas buta aksara Arab, dengan mendirikan Kelompok-kelompok ngaji atau sekarang lebih dikenal dengan Taman Pendidikan Al-quran ( TPQ).
dan kegiatan ini dilaksanakan sebagai kegiatan rutin tanpa ada upah atau bayaran sepeserpun.
Setelah tinggal didesa pekik nyaring beberapa tahun akhirnya guru baru memutuskan dan menghadap kepada bapak Kepala Urusan Agama (KUA) yang mempunyai rumah, untuk pindah mendekati tempat Madrasah dimana guru baru Melaksanakan Tugas yaitu di desa Talang pauh Kecamatan Pondok Kelapa Bengkulu Utara.

GURU BARU PINDAH KE DESA TALANG PAUH BENGKULU UTARA.
Jarak tempuh desa Pekik Nyaring ke  desa Talang pauh Kec.Pondok Kelapa  Bengkulu Utara 10 Km, itulah yang melatar belakangi guru baru pindah mendekati Madrasah, agar lebih fokus dengan semua program-program yang sudah dibuat di Madrasah , langkah pertama yang guru baru lakukan adalah mencari pondokan atau tempat tinggal. Dengan informasi dari masyarakat maka guru baru mudah mendapatkan rumah pondokan, Maka dilihatnya rumah bakal guru baru tempati,rumah mungil dan panggung karena adat orang-orang Bengkulu buat rumah selalu rumah panggung.
Pemilik rumah tersebut adalah pak Bakri dan istrinya yang ramah.
Selang keesokan harinya rumah pun oleh warga masyrakat gotong royong dibersihkan disapu dan dibersihkan dari sarang laba-laba yang sudah penuh, karena rumah itu sudah lama ditinggalkan oleh pak bakri sehingga rumahnya tidak dirawat lagi, dan dijadikan sebagai lumbung padi bila datang musim panen ladang, karena rumah itu panggung maka dibawah panggung dibuat untuk tempat kandang kambing.
Akhirnya guru baru tersebut menempati rumah yang sudah lama tidak dihuni, dan dipergunakan untuk kandang kambing .  rumah yang sepi dan tidak ada penerangan listrik karena listrikpun belum masuk didaerah Talang pauh tersebut, dengan menggunakan lentera sebagai penerang untuk malam-malam didalam gubuk itu.
Anak-anak murid pun sudah menyambut kedatangan sang guru, guru di madrasah Talang pauh seluruhnya ada tiga orang diantara nama guru adalah Zalwidah anis, Juhaini dan guru baru itu sendiri. Mengajar dengan dua orang guru dan satu orang kepala sekolah, jadi kami masing-masing memegang dua kelas sekaligus.Dengan fasilitas yang sangat memprihatinkan dengan gedung seadanya dan media belajar juga seadanya jauh sekali harapan dari pemerintah untuk mencerdaskan banak bangsa, seperti pepatah jauh api dari panggang.
Namun semangat untuk memajukan sekolah MI Talang Pauh tidak pernah surut, dan terus berjuang dan berjunag akhirnya guru baru itu yang benenarnya mempunyai nama Pak Kodiran,  akhirnya diangkat menjadi Kepala sekolah atau kepala Madrasah menggantikan ibu Zalwidah Anis yang sudah menjabat hampir 10 tahun walaupun golongan kepangakatan masih 1 D pada saat itu.
Peningkatan sumber daya manusia terutama pak kodiran sendiri juga harus ditingkatkan, akhirnya pak kodiran melanjutkan studinya kembali untuk mengejar pendidikan dan gelar sarjana akhirnya ditempuhnya. Pak kodiran yang hanya mengantongi ijazah diploma dua penyetaraan guru akhirnya masuk Universitas Muhammadiyah Bengkulu dengan mengambil jurusan Pendidikan Agama Islam. Setiap hari pak kodiran berangkat kuliyah bolak balik dari desa talang pauh dekat tempat tugasnya. Dan tidak sedikit pak kodiran terkadang pulang kuliyah harus jalan kaki, karena tempat tugasnya terletak bukan dipinggir jalan poros, melainkan harus masuk gang yang harus melewati hutan-hutan karet yang rimbun. Malam begitu pekat dan angin pun semakin menambah debar jantung pak kodiran, gemersik ilalalang tertiup angin terkadang seperti binatang babi sedang melintas disela-sela rimbun belukar, gentakan kaki pak kodiran juga laksana genderang pasukan kuda karena yang dilewtinya jalan kerokos terjal berbatu bukan aspal yang licin.
Dan akhirnya rumah kost pak kodiran nampak kelihatan disela-sela sinar bulan nan temaram tertutup awan dan hitam. Dengan menapaki kaki tangga rumahnya yang sepi pak kodiran sampailah dan mau membuka pintu, maklumlah pintu rumah tidak terkunci hanya dikasih palang dari kayu untuk menutup pintunya. Dan alangkah terkejut pintu rumahnya ternyata ada dahan batang jambu yang disangkutkan didau pintu pak kodiran, “gumam pak kodiran siapa ini yang menaruh kan dahan batang jambu didaun pintu ini....begitu bisik pak kodiran dalam hati.
Pak kodiran pun lalu masuk kedalam rumah denga suasana gelap gulita karena kebetulan pak kodiran masih belum menikah, dihidupkannya lah lentera dalam rumah nya,  bersandar lah pak kodiran dilatai papan nya dan merasa kecapeaan setelah menempuh jalan mala pulang kuliyah hampir 2 km,,,,begitulah letihnya gumam pak kodiran dalam hati,,,,dan samapai kapan semua ini aku jalani Tuhan ...? gumam pak kodiran dalam hati. Sesaat pak kodiran temenung dalam khayal akan keangan bersama temen temannya sewaktu belum jadi guru, angan nan jauh melayag seakan menerang menembus pekatnya malam yang hanya di temani suara-suara jangkrik dan gemerisik  ilalang hutan disekeliling rumah panggungnya.
Langkah mulai terdengar disela sela hentakan kaki diatas lantai papan, pak kodir mulai mengambil gelas dan minum air putih, dan tidak lama kemudia selang beberapa saat tangannya mengambil handuk untuk niat mandi, pintu belakangpun dibuka dan menuruni tangga-tangga kayu yang dibuat dengan sangat sederhana, menuju kesumur dan menderek air beberapa timba untuk mandi, dengan penerangan lampu yang sangat redup sesekali waktu lampu hampir padam karna hembusan angin terlalu kencang, diguyurnyalah badan dan mulai sabunan keseluruh badan,  dalam beberapa saat akhirnya mandi pun sudah selesai.
Dengan mengangkat lentera kodirpun melangkah memasuki pintu belakang dan menaiki tangga rumahnya, dan berganti pakaian malam dan tidak lama kemudian mengambil buku dan membacanya ternyata yang dibaca buku filsafat, kodirpun dalam pengetahuan tentang filsafat juga bisa di handalkan. Malam pun terus merayap seiring jalannya jarum jam sudah menunjukan pukul 23.05 mata dan badan kodir serasa sangat letih dan lelah dengan rasa gontai menuju kamar yang sdh diterangi lampu lentera. Dalam hitungan detik pun kodir sudah terlelap dalam tidur malamnya.
Suara gemerisik daun-daun dikebun dan suara ayam bermain rupanya membangunkan kodir dalam tidurnya, dan tanpa dirasa pagipun sudah menjelang,dilihatnya jam sudah menunjukan pukul 5,30 maka kodirpun kesumur untuk mengambil air wudhu dan melaksanakan salat subuh.  Dan setelah salat subuh segera menghidupkan putung-putung untuk masak air  panas persedian membuat air teh.
Tidak lama kemudian air teh dibuat dan rupanya sayup sayup  terdengar ada suara memanggil,maka pintu depanpun dibuka dan dilihatnya yang datang rupanya pak Bakri pemilik rumah yang kodir tempati, maka disapanya, “ O Pak Bakri...? sapa kodir. Silahkan masuk pak,,,? Ada apa ya pak kayak nya ada yang penting sehingga harus pagi-pagi sekali...? ah gak biasa saja pak kodir ...? jawab pak Bakri. ini mungkin tadi malam setelah pak kodir pulang kuliyah begitu naik tangga dijumpainya dipntu ada dahan jambu nyantol dipintu jelas pak bakri....O iya pak ? bener ada dahan jambu tersangkut di daun pintu,,,,kira-kira siapa ya pak yang main main kan dahan jambu jelas kodir,, he he gelak pak bakri...itu dahan bukan sembarang dahan pak kodir,,,,? Itu dahan disangkutkan ada maksud dan Tujuan nya, maksudnya,,,,sela kodir, maksudnya itu adalah undangan untuk datang kerumah tetangga untuk menghadiri acara, jadi tegasnya kalau orangnya tidak ada ...? maka tradisi disini menyangkutkan dahan didaun jendela atau pintu ,,,,,jelas pak bakri, O sepeti itu ya pak  terheran kodir atas penjelasan pak bakri.
Guru baru akhirnya pindah keperumnas Dosen UNIB( Universitas Negeri Bengkulu ) dirumah itu hanya tinggal Dosen Unib bernama Pak Edi seorang diri, karena istrinya masih dikota Solo belum diboyong ke Bengkulu....
Kegiatan sehari-hari guru baru tersebut adalah, bangun pagi menyiapkan sarapan pagi sang Dosen da jam 6.30 pagi sang Guru pergi Mengajar di MI ( Madrsah Ibtidaiyah )Talang Pauh Kecamatan Pondok Kelapa Kab.Bengkulu Utara yang sekarang akibat pemekaran berubah menjadi Bengkulu Tengah.

Jam 14.00 sang guru pulang dari sekolah dengan naik Angkot jurusan Kota Bengkulu dan turun di Simpang Kandang Limun Kemudian menunggu angkot yang Jurusan Pematang Gubernur.
angkot pun datang dan sang guru langsung naik angkot, sesampainya depan rumah Perumnas sang guru Turun dari angkot.

Sesampai Rumah dijumpainya sang Dosen sedang duduk diatas Kursi, sudah Makan siang belum pak....? tanya guru baru kepada sang dosen,.... '' Belum'' jawab sang dosen. O ya pak tunggu ya saya kewarung dulu belanja sayuran jawab guru baru, Gax usah kewarung,  kita kepasar minggu saja beli ikan dan sayur mayur....kata sang Dosen, ''o ya pak'' jawab guru baru.

Motorpun dikeluarkan dari rumah oleh sang Dosen, Guru baru pun segera naik, dan motorpun melaju dengan kencang, kami tidak memerlukan waktu lama untuk  sampai kepasar Minggu bengkulu.
Sesampai dipasar kami pun belanja ala ibu-ibu tawar sana tawar sini dengan berbagai macam sayuran dan ikan, setelah keperluan  sudah kami beli , kamipun langsung pulang keperumhan Perumnas pematang Gubernur.

Sesampainya kerumah belanjaan pun Guru baru buka dan Siap guru baru memulai Menghidupkan kompor Manual alias bukan komporGas pada waktu itu, Sambil membersihkan ikan  Guru baru menjerangkan Air persediaan untuk Minum.Sementara sang Dosen dengan memakai kaos dalaman merebahkan diri dikursi sambil Membaca majalah dan tentunya asambil menunggu masakan dihidangkan, Tidak lama kemudian Sang dosenpun ketiduran diatas Kursi sambil ketutup majalah wajahnya.
Guru baru pun mulai menggiling bumbu-bumbunya sambil menunggu air masak, di ambilnya bawah merah,putih , kunyit d,aun serai, daun salam dan sedikit penyedap rasa dan garam. Setelah ikan selesai dibersihkan ,maka mulai manaskan minyak makan untuk menggoreng ikan-ikan, setelah selesai semua ikan digoreng, bumbu-bumbu dan cabe giling merahpun mulai ditumis......hemmmm harum sekali baunya bisik guru baru.
Kemudian ikan-ikan dimasukan kedalam bumbu yang sudah ditumis dengan ditambahkan sedikit air santan, hanya beberapa menit ikan pun diangkat dan diletakan ditempat yang sudah disiapkan.
Untuk menambah gairah makan maka disiapkan aneka lalapan, seperti daun kencur, daun kemangi, dan jengkol muda.

Wah masakpun  sudah selesai dan kemudian guru baru bangunkan sang Dosen yang sedang tidur dengan perut kosong, Dengan mendekatnya dan manggil secara perlahan , maka sang Dosenpun bangun, ''ayok pak kita makan ''kata guru baru. dan kamipun segera menuju keruang makan,'' wah kamu pandai masak '' puji sang dosen kepada guru baru, Ah biasa ajalah pak,,,pandai-pandai bagt ya ngaklah jawab guru baru..... terlihat sang dosen makan dengan penuh semangat dan lalapannya pun hampir habis,....''wah enak banget lalapannya dan kamu pandai memilig lalapannya'' lagi-lagi sang dosen memuji. sang guru hanya tersenyum.........

Dan kamipun makan sudah selesai, sang dosen pun sudah jalan menuju ruang tengah, sambil membuka jendela depan, dan mungkin kepnasan setelah makan.
dan sang guru baru pun melanjutkan berkemas kemas untuk membereskan piring-piring yang kotor.
selesai mencuci piring sang guru masuk kekamar untuk istirahat siang sebentar. mata guru barupun tidak bisa memejamkan mata tidur siang,,,,,hatinya bergumam" banyak sekali pekerjaan yang musti harus diselesaikan "
Dan terus bergumam ....samapailah tidak sadar sudah jam 04.00 sore,
Sang guru baru pun bangkit dari tidurnya dan mulailah beraktivitas lagi, sebelum mulai kerja sang guru barupun duduk dibibir rumah sambil berkata " hmmm alangkah tinggi ilallang-ilalang ini, kebun nya sangat rimbun rumputnya, " maka diambilah Cangkul dan Sabit, dimulailah dari ayunan cangkul yang pertama dari pinggir batas dengan tetangga, ayunan dengan ayunan cangkul pun mulai melebar, keringatpun menguyur wajah dan punggung guru baru tersebut.Dan tidak sadar jampun sudah menunjukan jam 5.30 sore, sang guru baru pun mulai mengumpulkan ilalang -ilalang yang sudah ditebas, begitu sudah terkumpul sang guru barupun menuju kesumur untuk membasuh tangan dan kaki.
Dan guru baru pun selesai mandi dan bersiap-siap untuk pergi ke Masjid, sebelum pergi kemasjid guru barupun beres-beres melipati baju-baju yang baru saja diangkat dari jemuran, semua baju-baju dilipat termasuk baju dan celana pak Dosen. Melihat jam dinding yang sudah menunjukan jam 18.00 dan guru baru pun berangkat kemasjid, dan kebetulan waktu Azan Magrib menunjukan jam 18.07 menit. guru barupun mengumandangkan azan dengan suara yang lantang dan jelas, dan para jamaah pun mulai berdatangan untuk melaksanakan solat magrib secara berjamaah.
Usai melaksanakan solat Magrib guru barupun melanjutkan dengan solat dua rekaat dan setelah itu guru barupun pulang kerumah. Sesampai dirumah dijumpainya pak Dosen yang sedang duduk dikursi ruang tengah, kemudian guru baru menyapa " tidak kemasjid solat berjamaah pak..." jawab dosen,," tidak ? tadi ada mahasiswa yang bimbingan sekripsi sampai sore,,,O ...begitu,,,jawab guru baru. Oya bapak jadikan kamu ajari mengaji membaca Iqra,,, O...bapak serius ya,,,jawab guru baru, Ya bapak serius kata Dosen.Baiklah kalau begitu mari kita mulai dengan halaman pertama pak,,,,kata guru baru.
Maklumlah pak Dosen walaupun S1 dan S2 serta S3 kuliah di Perancis tapi Soal membaca Alquran pak dosen benar-benar masih buta.Dengan semangat belajar yang tinggi pak dosen mulai belajar Iqra,dengan hati yang ikhlas dan tulus guru barupun mengajarinya sesuai dengan mahroj huruf-huruf hijaiyah yang ada di dalam Iqra.
Dengan ketekunan dan keuletan akhirnya bapak dosen bisa merampungkan Iqra dan dilanjutkan dengan Al-Quran.Betapa senang hati guru baru bisa mengajarkan Al-quran kepada pak Dosen, dan ia lakukan dengan penuh keikhlasan. Dan sebagai gantinya bapak dosen menyampaikan kepada guru baru,,," Maukah kamu saya ajarkan bahasa perancis.....maka dijawab oleh guru baru " ah tidak usah membalas apa-apa pak ,,,,? semua saya lakukan tanpa mengharap pamrih apa-apa...dari bapak dosen ...?
Ke esokan harinya dipagi nan cerah guru barupun bersiap-siap untuk melaksanakan tugasnya di Madrsah Ibtidaiyah (SD) di Desa Talang Pauh, dengan menghadang Angkot jurusan Kadang Limun dan turun disimpang Kandang Limun, Kemudian menunggu angkot jurusan Desa Talang Pauh kecamatan pondok kelapa Kabupaten Bengkulu Utara. Tidak lama angkot jurusan desa talang pun datang, dan sang guru barupun langsung naik, dan sudah ada didalam angkot sebagian kawan-kawan guru yang mengajar didesa sebelahan dengan desa talang pauh, dan didalam angkot juga banyak ibu-ibu pulang dari pasar usai menjajagkan dagangannya dipasar.Berbagai aroma pun menyebar didalam angkot tersebut,,,,gumam dalam hati guru baru tersebut.Gelak dan candapun dikeluarkan oleh para ibu-ibu didalam angkot, ada yang celoteh "pak guru baru belum berkeluarga" maka dijawab guru baru "belum ibu-ibu" sambil tersenyum.

Minggu, 15 Mei 2016

Bulan Januari 2016 baru saja kutapaki dalam beberapa hari ini, betapa harapan kedepan sangat aku harapakan, satu persatu program aku tautkan agar bisa terrealisasi dalam kehidupanku di tahun 2016, angan meraih gelar Doktor dalam studiku sangat aku tautkan dalam asa dan harap.
Tahun 2016 menjadi tahun yang sangat aku harapkan ,bagaimanapun sudah terjadi berbagai peristiwa-peristiwa yang aku alami di tahun 2015, sehingga aku sampai menjadi korban dalam tahun 2015, peristiwa-peristiwa terzolimi aku sangat rasakan ditahun 2015. sehingga ditahun 2015 menjadi tahun-tahun truma dan mengerikan bagiku.

Dalam peristiwa ini memang aku tidak berdaya dan sangat tidak berdaya, hanya korban kebiadaban dari orang-orang yang selalu memfitah saya.
saya terkadang bertanya didalam hati, kenapa orang tidak sebaik dan seikhlas diriku.

Senin, 10 November 2014

INGIN MELAYAT ORANGNYA MASIH HIDUP !

Hidupku selalu diliputi duka nan Nestapa, dari hari kehari dan dari waktu kewaktu,,,,serasa tiada orang yang mengerti tentang penderitaanku ini,,,,Semua derita kubawa dengan tersenyum dan tersenyum tanpa membuat orang lain tidak nyaman.
Terkadang saya harus membuat cerita baru atau pura-pura bahagia,,,,,walau sebenarnya hatiku sll menjerit dan merasa tersiksa.
 Dan aku sll berharap ada orang yang bisa mengubah semua nasibku ini,,,,,aku ingin bahagia dalam hidup, aku ingin merasakan kebahagiaan dalam hidup.
setiap aku melihat orang yang selalu menjahati aku, saat itulah darahku mendidih, rasa ingin meremes-remas tulang belulangnya , dan tiada pernah terampunkan lagiiii.

Kenapa kebaikan kebaikanku selalu  dibalas dengan kejahatan dan selalu orang merasa iri hati dengan semua apa yang aku terima.padahalnya saya tidak pernah perduli apa yang orang lain terima.
Bahkan saya merasa bersyukur bila ada orang selalu maju dan maju dalam bidag apapun baik karir maupun rezeki.
Tapi saya paling sulit berbuat baik kepada orang yang telah menjahati dan menzolimi terhadap diriku.bahkan saya berharap kepada Alloh orang yang telah menjahati diriku cepat ditimpakan azab yang besar dan dahsat dalam hidupnya.
Karena perbuatan mereka terhadap diriku sangat menyayat-nyayat jantungku, sehingga membuat darahku mendidih,membuat nadiku serasa berdenyut,membuat jantungku berhenti berdetak.

Yang tidak habis saya fikirkan ada orang yang sangat jahat, melebihi pembunuh berdarah dingin yang tidak punya rasa prikemanusiaan atas kejahatannya.bagai menolong anjing kejepit, setelah ditolong setelah dibaiki maka akhirnya anjing mengginggitnya dan menghancurkan seluruh tulang-tulang tanpa tersisa lagi.

Kebencianku tidak akan pernah padam samapai dunia berakhir, sakit hatiku akan terkubur bersama jasadku kelak, kebencianku akan terkubur bersama kepedihanku yang teramat dalam.

Ternyata orang yang sudah diperlakukan dengan baik ternyata tidak taunya orang-orang munafik saja,
hidupnya dipenuhi dengan kepalsuan, tingkah lakunya  seperti orang tidak beragama, pekerjaannya hanya membuat orang sengsara, pekerjaannya hanya menzolii orang, pekerjaannya hanya memfitnah orang, sebenarnya percumah saja mengaku beragama, kalau wataknya jehat                    dan jahat dalam hidupnya.

Jumat, 12 September 2014


TANTANGAN MENJADI GURU

Menjadi guru tidaklah semudah yang orang bayangkan, menjadi seorang guru harus didasarkan dengan niat hati yang tulus dan ikhlas, dan semata-mata karena panggilan hati nurani dan panggilan jiwa. Menjadi seorang guru bila mana sudah kita niatkan dari awalkita memilih profesi tentunya tidak akan ada rasa penyesalan dari dalam jiwa kita.
Banyak yang menjadi guru karena bukan dari panggilan jiwa, atau panggilan hati, maka yang akan kita temui adalah  melaksanakan tugas asal-asalan dan asal kerja dan pada akhirnya anak didik yang akan menjadi korban dari cita-cita yang tidak benar. Terlebih sekarang ? guru berada pada situasi keadaan yang semuanya menuntut seorang guru harus bisa beradaptasi dengan lingkungan dan masyarakat dan Negara.

Dengan gaji pas-pasan seorang guru harus bisa menghidupi keluarga dan harus mampu juga menjalankan tugasnya dengan sempurna. terkadang penampilan guru juga dituntut didepan kelas harus prima, baju tidak boleh kumel, sepatu tidak boleh lusuh dan dekil, dengan mengatur gaji yang sangat kecil dan kalau bukan panggilan jiwa seorang guru tidak akan mampu berbuat.

Tantangan guru akan bisa kita jalani dengan baik, mana kala kita lakukan dengan tulus mengharap ridha atas Alloh SWT, Tuhan yang maha kuasa.Walaupun harus berderai air mata, keringat membasahi badan dan sekujur tubuhnya, tetaplah Tuhan sebagai barometer penilai kinerja kita, supaya kita tidak malas dalam mejalankan Tugas.Namun terkadang sebagai seorang manusia munculah berbagai kecamuk didalam dada, mempunyai keinginan untuk hidup layak seperti orang-orang lainnya.

Dan munculah kegiatan-kegiatan seorang guru diluaran, sehingga guru tidak fokus pada tugas dalam mendidik anak-anak bangsa, ada yang sambil berbisnis kaos kaki, ada yang berbisnis dompet, ada yang berbisnis Tas, ada yang berbisnis sprai kasur dan bahkan ada yang menjadi tukang ojek dan tukang becak, semuanya untuk menambah hasil tambahan buat keluarga.

Guru bukan tidak boleh berbisnis atau mencari hasil, namun tugas seorang guru yang utama adalah mendidik anak-anak didiknya bukan menelantarkan mereka. Tapi adakah solusi buat kita para guru yang merupakan Garda terdepan pilar bangsa. Haruskah guru menerima dengan takdir dan keadaan yang menyedihkan. Sehingga bukan rahasia lagi banyak guru-guru yang terjerat Hutang dan SK-SK nya banyak digadaikan di bank-bank, semua itu karena Solusi akan nasib guru tidak ada yang memecahkan.

Walau peningkatan kesejahteraan guru mulai merayap dan merayap membaik dengan diadakannya Sertifikasi guru sehingga guru mendapatkan Tunjangan profesi, namun untuk mendapatkan tambahan itu guru harus memiliki nilai beban kerja  dan mengajar harus 24 jam yang sesuai dengan bidang akademiknya. dan tidak sedikit guru yang terganjal dengan aturan-aturan yang harus dipatuhi. dan alhassil gurupun gigit jari karena tidak mendapatkan Tunjangan profesi.

Banyak guru-guru yang sering curhat tentang apa yang ia alami, bahwa untuk mendapatkan Tunjangan profesi dengan beban mengajar 24 jam dengan Mata pelajaran yang link ,tentunya tidak semua guru bisa mendapatkannya. bagaikan ular dikeluarkan dari dalam hutan tetapi ekornya diikat didekat rumpun banbu. bergerak tetapi tidak bisa bergerak kemana-mana.
Begitulah Tantangan demi tantangan yang musti guru hadapi, walaupun berat dengan sekuat tenaga Guru harus tetap dijalankan untuk Menjadi obor Anak-anak Bangsa,

sekian by Kodiran, / 081379317234.


Senin, 17 Maret 2014

GORESAN GURU YANG TERSAYAT



GORESAN  GURU YANG TERSAYAT
Betapa Indah nan nestapa, suka dan duka saat Menjalankan  Kewajiban sebagai  guru , betapa tidak berangkat pagi-pagi jam 06.00 WIB, dengan motor Tua Kreditan tahun 2001, sampai di Sekolah langsung Absen, diteruskan Menyambut siswa-siswi datang dipintu gerbang Sekolah, dengan memberikan salam bagi setiap anak yang datang dan wali Murid yang mengantarkan putra-putrinya,

Tujuannya adalah memberikan suritauladan dan Nilai-nilai Karakteristik tentang moral dan sopan santun kepada siswa-siswi, nilai yang terkadung didalamnya yang saya lakukan adalah membangun akhlak dan Moral anak-anak , sehingga akan tertanam sifat yang baik bagi anak, anak anak yang datang masih ada yang belum sisiran dari rumah, saat itu  saya pegang anak dan langsung saya sisiri rambut anak yang berantakan, makna yang terkadung didalam nya supaya anak dekat dengan guru dan belajar dengan kerapian, saya tidak tau apa yang saya lakukan salah atau tidak, yang saya tau saya sebagai seorang guru saya harus  memperhatikan kerapian dan kebersihan anak.

Dan saya tidak lupa juga memperhatikan kuku anak-anak murid ada yang panjang atau tidak, karena dengan  kuku panjang, tentunya membiarkan anak dalam tindakan tidak bersih. Jam 7.00 WIB  Bel Masuk berbunyi, langsung anak dengan cepat baris didepan kelas dan saya sebagai guru langsung mendampingi anak berbaris, satu persatu anak pun masuk dengan tertib, anakpun doa dan selesai doa maka saya langsung membuka pelajaran dengan ketrampilan-ketrampilan membuka pelajaran.

Waktupun terus berjalan dan istirahat juga sampai, dan kegiatan anak-anak istirahat juga bermacam-macam, ada yang lari-lari , ada yang jajan dikantin, ada yang makan nasi dari rumah pokoknya asyik rasanya melihat-lihat mereka, istirahat penuh dengan kreativitas dan inovasi-inovasi dalam permaianan, walaupun saya bukan servis Boy tapi saya bener-bener tidak bisa membiarkan sampah makanan berserakan, walaupun tong sampah sudah disediakan, tapi masih saja ada anak yang membuang sembarangan, dalam hati saya “ namanya anak-anak masih saja sembarangan buang sampah, dengan ikhlas tanpa mengharapkan pujian atau rewerd, saya ambil sampah-sampah makan anak-anak dengan tangan saya sendiri, begitulah yang saya lakukan setiap hari.

Dengan rasa perduli kepada sekolah tempat saya mengabdikan diri, akhirnya sekolah saya terpilih bersama sepuluh sekolah lain yang ada di daerahku untuk menjadi salah satu sekolah adiwiyata(Sekolah berwawasan lingkungan) dengan SK.Walikota Metro Lampung, ditahun yang sama sekolah saya juga baru memenangkan juara 1  lomba  madrasah woerd, dilingkungan Kementrian Agama Kota Metro, pikir benak saya apa ada peran kegiatan saya dalam keseharian , sehingga sekolah saya banyak mencapai prestasi.
Namun disisi lain, banyak orang mencibir tentang apa yang sudah saya lakukan, sok rajinlah, sok disiplinlah, pengen dipujilah sehingga tidak sedikit cercaan orang.Tapi hati akan tetap kuat mana kala temen-temen guru selalu mendukung.  Namun hati saya tetap  iklas menjalankan semua ini, semata-mata mengharap ridha Alloh SWT, dan Tuhan lah yang akan menilai semua kegiatan yang saya lakukan, karena dihati saya selalu berharap semoga Tuhan mendekapku, memeluku, agar Tuhan ridha dalam Tugasku.Amien.

Biodata Penulis :
Nama :   KODIRAN
Guru   :   MIN 3 METRO LAMPUNG           
HP.           081379317234
===========================================================================

Selasa, 04 Maret 2014

Lirik Lagu Himne MIN 1 KOTA METRO LAMPUNG

HIMNE MIN 1 METRO LAMPUNG
CIP : KODIRAN, Guru MIN 1 METRO LAMPUNG

LIRIK LAGU HIMNE MIN 1 METRO LAMPUNG

Oh Puji dan
Syukur Kami Ucapkan
Kepada-Mu ya Tuhan-Ku
Puji dan Syukur Kami Ucapkan
Kepada-Mu ya Tuhan-Ku

Madrsah Ibtidaiyah Negeri 1 Kota Metro
Bangkitlah Semangatmu , Menuju harapan Masa Depan
Ridho Illahi, Menggema di Bumi per tiiwiii...

Madrasah Ibtidaiyah , Indonesia Bersatulah
Wahai Pemuda Berjuanglah semangatmu
Di bumi Indonesia Jaya

Kau Korbankan dan Kau harapan
Indonesiaku tercinta....
Indonesia ku tercinta Sejahtera......

Lirik Lagu Mars MIN 1 METRO LAMPUNG

LIRIK LAGU MARS MIN 1 METRO LAMPUNG
Cip : KODIRAN


Derapkanlah kakimu untuk belajar
Derapkanlah kakimu
Habiskan Waktu untuk belajar
Padamu Nusa dan Bangsaku 2X

RFF.
Dibawah Naungan panji panji Islam
MIN 1 Metro tetap jaya
Bakti kan Ikhlaskan Amalanmu
Demi Agama Nusa dan bangsamu

MIN 1 Kota Metro 2X
MIN 1 Tetap Berjaya
MIN 1 Kota Metro2X
MIN 1 Tetap Berjaya

MIN 1 Tetap Berjaya
MIN 1 Tetap berjayaaaaaaaa..........